Generasi Milenial dalam Hegemoni Media Sosial dan Politik Identitas Keagamaan di Masa Pandemi Covid-19

Generasi milenial menjadi penanda tentang masa depan sosial politik di Indonesia. Potret mereka saat ini merupakan teleoskop untuk memastikan arah masa depan negara. Ada  dua  hal  penting dalam konteks kehidupan kebangsaan, yaitu politik dan agama. Politik menjadi pintu masuk untuk melihat ruang kesempatan yang tersedia bagi aktualisasi aspirasi generasi milenial sekaligus ikut menentukan terhadap ruang geraknya. Sementara agama menjadi identitas tak terelakkan setiap warga negara Indonesia, termasuk generasi milenial. Aktualisasi  keberagamaan tidak  jarang  bersentuhan dengan  dinamika politik  yang  menjadi  nafas  gerak demokrasi. Generasi milenial bukan sekadar ikon, tapi realitas yang nafasnya digerakkan oleh media sosial dengan ruang kebebasan yang tak bertepi. Terlebih di saat pandemi Covid-19 yang memaksa semua interaksi hadir  dalam  dunia  maya.  Dalam  kondisi  tersebut, intimasi generasi milenial dengan media sosial menjadi semakin tak berjarak. Lalu adakah dampak perubahan dari intimasi dan hegemoni media sosial terhadap pola pandang keagamaan dan politik di kalangan generasi milenial. Buku ini hadir bukan sekadar menghampar data, tapi merangkainya dalam dialektika analisis yang diharapkan  menjadi  satu  batu  bata,  penyempurna ruang khazanah pengetahuan yang tersisa.